MCBRNews.com-

BogorDalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni, Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia bersama Tjokroaminoto Institute melaunching buku “Titik Nol Pancasila” yang bertemakan Penanaman Nilai Pancasila Terhadap Milenial Dalam Memperkokoh Kebhinnekaan dan Persatuan Bangsa & Negara. Adapun acara Simposium Pancasila Muda ini diadakan di Hotel Salak Bogor, Jawa Barat yang dilaksanakan secara daring dan luring sesuai dengan protokol kesehatan 3M,Senin 7 Juni 2021

Perlu diketahui bahwa Bintang Wahyu Saputra selain sebagai Ketua PB SEMMI, beliau juga memiliki bakat yang luar biasa sebagai Penulis Buku “Titik Nol Pancasila”.

Bersama acara peluncuran tersebut, hadir beberapa narasumber secara luring dan daring yaitu :

1. Dr. Ahmad Basarah M. H. (Wakil Ketua MPR RI)
– Hamdan Zoelva (Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah DPP Syarikat Islam (SI)
Wakil Ketua Umum Dewan Pertimbangan MUI 2020-2025)
2. Pastor Romo Antonius Benny Susetyo (Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP))
3. Gracia Josaphat Jobel Mambrasar (Staf Khusus Milenial Presiden Republik Indonesia)
4. Yan Permenas Mandenas (Anggota DPR RI Dapil Papua)
– Kolonel Mar Guslin S.H.,M.H.,M.M (Bidang Bela Negara Kemenko Polhukam RI)
5. Prof. Dr. Valina Singka Subekti, M.Si (Guru Besar Fisip Universitas Indonesia
6. Syafii Efendi (Direktur Tjokroaminoto Institute / President OIC Youth Indonesia)
7. Bintang Wahyu Saputra (Ketua Umum PB Semmi / Penulis Buku Titik Nol Pancasila)

Dalam hal nilai-nilai Pancasila yang sampai saat ini dirongrong dengan radikalisme melalui digital media sosial guna untuk kepentingan individualisme terhadap golongan atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, itu perlu diluruskan dengan mensosialisasikan dengan nilai-nilai Pancasila dan sebenarnya itu sudah sangat relevan yang juga bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tapi tanggung jawab kita semua dalam menjaga keutuhan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Sedangkan tujuan dari peluncuran buku Titik Nol Pancasila ini, yang menurut penulisnya adalah hanya untuk menambahkan nilai dan khasanah dalam referensi Pancasila, karena ini bentuk karya yang diperuntukkan untuk anak-anak muda khususnya kaum milenial dan disisi lain adalah tentang menambah wawasan, tambahan referensi dari Pancasila itu sendiri (karena Pancasila sebelum tahun 1945 atau sebelum Indonesia merdeka , nilai – nilai Pancasila sudah ada di Indonesia).

Terkait dari Judul “Titik Nol Pancasila” yang dimaksud dari penulis tersebut adalah pemilihan dari kata-kata Titik Nol karena Titik Nol ini adalah awal permulaan, awal pemikiran, sedangkan Titik Nol Pancasila berasal dari permulaan darimana semangat Pancasila itu sudah ada di bangsa kita bahkan jauh sebelum Pancasila itu sendiri ada tapi semangatnya sudah ada seperti dimasa kerajaan yaitu adanya Kitab Sutasoma yang dibuat oleh Mpu Tantular menyebutkan Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila, nilai-nilai Pancasila ini menjadi bahan pemikiran utama untuk penulis membuat buku “Titik Nol Pancasila”.

Bintang yang sebagai penulis sekaligus Ketua PB Semmi Pusat hadir sebagai kalangan perwakilan milenial dalam kehidupan berpancasila dari buku Titik Nol Pancasila yang diluncurkan ini adalah yang hadir di acara ini sudah berpancasila dengan berbagai macam suku Jawa, Papua, Batak, Aceh, Padang, Sunda, dan lain-lain, kalau tidak ada Pancasila maka tidak ada persatuan dan kesatuan, bagaimana satu sama lain berkomunikasi yang ada akan banyaknya perbedaan diantara kita semua maka dari itu kita bisa duduk bersama menjadi satu karena dasarnya adalah Pancasila. Pengimplementasian Pancasila adalah cukup untuk memperbanyak silahturahmi, itu sudah salah satu dari pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Adapun menurut pandangan Syafii Efendi
(Direktur Tjokroaminoto Institute / President OIC Youth Indonesia) dalam kehidupan Pancasila dikehidupan Negara Indonesia ini adalah sejauh ini Pancasila digunakan oleh perspektif masing-masing, makanya kita orang-orang baik harus bersatu karena orang jahat yang terstruktur juga bisa memenangkan pertandingan (makanya orang baik harus bersatu dan menggunakan Pancasila untuk memenangkan kehidupan Pancasila di Negara kita).

Sedangkan menurutnya juga Pancasila adalah sarana untuk kepentingan apapun bisa dibelokkan ke banyak hal, maka PB Semmi, Tjokroaminoto Institute maupun BPIP berusaha menjadi trigger akan persatuan ini dan bisa menjadi proyeksi kedepannya dalam Menjaga Kerukunan Beragama, Menjaga NKRI dan memajukan Negara Indonesia disegala bidang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Visi misi Pancasila itu sendiri adalah Pancasila yang memerdekakan kita, Pancasila yang membuat kita hidup sebagai bangsa dan negara yang utuh, karena ini adalah peninggalan, peradaban dari generasi kita yang sebelumnya dengan kita harus berusaha mempertahankannya dan menggunakannya untuk membangun Republik ini.

Untuk peluncuran dari buku “Titik Nol Pancasila” yang sudah dicetak sekitar 300 ribu buku ini ada pesan khusus tersendiri dari penulisnya yaitu menyampaikan bahwa Pancasila sudah final, kita sudah lelah dengan ini semua banyak orang yang sering membenturkan antar agama dengan Pancasila, Sosial dengan Pancasila dan Budaya dengan Pancasila, tetapi semua itu ada sebenarnya didalam Pancasila dan Pancasila itu bukan hanya sekedar slogan saja (mari kita sama-sama mengamalkan Pancasila dengan referensi buku yang sudah ada) dengan kita tau asal muasal Pancasila mari kita kembalikan persatuan dan kesatuan Indonesia dengan kembali ke Titik Nol, ke titik dimana Pancasila, gotong-royong, bhinneka tunggal ika semua ada di bangsa dan negara NKRI.

Tambahan juga menurut pandangan Syafii Efendi mengenai Pancasila terhadap Dunia, karena tanpa Pancasila adalah Indonesia ini harta yang paling berharga yaitu Pancasila. Bila dibandingkan dengan Turki, Amerika maupun negara Eropa lainnya itupun satu sama lainnya tidak ada kesatuan persatuan maka dari itu mereka cemburu dan iri dengan kita mengapa Indonesia dengan begitu banyaknya suku dan seribu pulau karena kita punya Pancasila yang membuat negara-negara lainnya pengen tahu seperti apa Pancasila kita dan hari ini kaum muda siap untuk memberitahu kepada Dunia bahwa Pancasila siap untuk dijadikan seluruh dari bagian rangkaian ideologi untuk Dunia.

Rangkaian Ideologi Pancasila di Indonesia berperan dalam Dunia Internasional yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa, (seluruh masyarakat di dunia ini adalah berTuhan / mayoritas penduduk di dunia ini beragama).
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Dari semua poin diatas (lima sila) tersebut ini adalah nilai dari sebuah kehidupan diri kita sendiri dan Pancasila ini tumbuh dari dasar kehati kita, maka dari itu kalau Pancasila diterapkan pada Dunia bahkan Indonesia bisa menjadi juru damai bagi Dunia.

Reporter

Yulyanah

By admin

Tinggalkan Balasan