Jakarta — Mcbrnews

Kantor Staf Presiden (KSP) menanggapi pernyataan yang keluar dari bakal calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan yang sempat membandingkan pembangunan jalan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jokowi.

Terkait hal tersebut, Tenaga Ahli Utama KSP Ade Irfan Pulungan menyatakan bahwa perbandingan yang disampaikan oleh Anies adalah sudut pandang yang parsial dan tidak berdasarkan pada data keseluruhan.

Maka dari itu, menurutnya, hendaknya jika dalam menilai suatu pembangunan pemerintahan harus dilihat dari sudut pandang yang luas, yakni tujuan Presiden pasti untuk membangun kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Semua pembangunan yang dilakukan pemerintahan siapapun presidennya, itu harus kita lihat sudut pandangnya, ini sebagai bagian dari membangun Indonesia dan menyejahterakan rakyat,” ucapnya.

“Harusnya cara pikirnya seperti itu. Jadi cara berpikirnya jangan parsial-parsial (sebagian),” katanya.

Justru menurut Ade Irfan, selama pemerintahan era Jokowi banyak sekali pembangunan infrastruktur jalan yang dibangun dan juga telah dirasakan dampak baiknya oleh masyarakat.

Salah satu contohnya adalah pada pembangunan jalan tol yang ternyata mampu untuk membantu perekonomian rakyat dan pelaku usaha yang memang membutuhkan konektivitas antar wilayah dengan cepat.

Pasalnya, jalan tol sendiri merupakan penghubung antar wilayah agar bisa lebih mempercepat transportasi dan pengiriman barang dari satu wilayah ke wilayah lain.

“Pengguna jalan kan bisa siapa saja, apakah masyarakat umum atau kebutuhan bisnis. Nah kalau kebutuhan bisnis tentu perlu kecepatan waktu kan, dia menghubungkan dari satu tempat ke tempat lainnya,” jelasnya.

Bahkan selama ini masyarakat pun belum ada yang keberatan dengan pembangunan jalan tol di era Jokowi dan mendapatkan banyak apresiasi karena dinilai mempermudah.

Dirinya kemudian mengimbau supaya segala jenis narasi yang disampaikan kepada publik hendaknya jangan secara parsial agar pembangunan bangsa ini menjadi lebih baik.

“Jadi narasinya pemikirannya jangan parsial begitu kali ya. Harusnya kita ingin sama-sama membangun republik ini dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Rote sampai Miangas begitu,” pungkasnya.

Diketahui bahwa sebelumnya sempat ada narasi dari Anies yang membandingkan kalau di jaman SBY, pembangunan jalan gratis lebih banyak ketimbang di jaman Jokowi.

“Bandingkan dengan zaman Pak SBY jalan yang tak berbayar adalah 144 ribu km atau 7,5 kali lipat. Bila dibanding jalan nasional pemerintah ini 590 km, 10 tahun sebelumnya 11 ribu km. 20 kali lipat. Kita belum bicara mutu, standar, itu baru panjang,” kata Anies.

 

By admin

Tinggalkan Balasan