Kabaripost.com-
Serang – Terkait luapan air sungai yang membanjiri pemukiman warga yang mana air sungai tersebut berwarna hitam pekat yang diduga bercampur limbah B3, yang mana sangat berdampak pada warga Kp. Cibeureum Desa Cikande, Kabupaten Serang Banten.
Dampak air sungai yang meluap berwarna hitam pekat pada Tgl. 03/02/2020 Bulan lalu, Pormasi Cikoja meminta pihak pemerintahan Desa Cikande, Kecamatan Cikande Kabupaten Serang.
Dimana pada waktu itu, luapan air sungai cidurian masuk ke anak sungai, sehingga anak sungai tersebut membanjiri tempat di Pondok Pesantren Aljauhariyah di kampung Cibeureum, Desa Cikande. Kecamatan Cikande, kabupaten Serang Banten.
Forum Cikoja dengan sigap merespon keluhan warga, serta melayangkan surat terhadap 3 perusahaan.
1. Di PT. Frans Putratex yang beralamat di Jl. Kopo Maja, Banjarsari, Cikande, Kec. Cikande, Serang Banten KM. 1,8. 42186.
2. PT. SDP. (Sari Daya Plasindo) yang bertempat di Jl. Raya Cikande Rangkas Bitung No. KM. 1,7 RW.2 Desa, Cikande Kec. Cikande Kabupaten Serang Banten 42186.
3. PT. TSIKK (Tunas Sumber Idea Kreasi Kimia) yang beralamat Jl. Raya Rangkas Bitung KM. 2, Cikande, Kec. Cikande Kabupaten Serang Banten 42186.
Saat dikonfirmasi awak media. Ustadz Supriyatna selaku Sekda Formasi Cikoja, menjelaskan sekitar bulan Februari 2021 lalu, dari Pemerintah Desa Cikande.
Melakukan rapat hingga dua kali dimana rapat pertama pada tanggal 13 Februari dan yang kedua tanggal 17 Februari 2021.
Pemerintah Desa Cikande bersama Pormasi Cikoja menampung aspirasi warga yang terkena dampak termasuk Ponpes Salafi Al-Jauhariyah. Meminta 3 perusahaan harus bertanggung jawab, karena banjir dari luapan sungai Cidurian bercampur limbah B3 yang sangat hitam pekat dan berminyak yang mana sangat berdampak dan merugikan kesehatan warga sehingga mengakibatkan penyakit gatal,” Tandasnya.
Maka dari itu pihak pemerintahan desa, bersama Formasi Cikoja, mengajukan kepada perusahaan untuk pembuatan tanggul dan pengurukan di pondok pesantren, supaya ketika air sungai meluap tidak masuk ke pekarangan rumah warga dan tidak masuk ke Ponpes Aljauhariyah. Ujar Supriyatna
Pada hari ini Formasi Cikoja, sementara ini mendatangi dua perusahaan, yaitu untuk meminta kejelasan selanjutnya.
Yosep selaku HRD PT. TISKK menjelaskan perusahaan yang ia kelola saat ini, sedang mengalami penurunan produksi dari beberapa bulan yang lalu perusahaan kami sudah tidak beroperasi bahan baku, Ucapnya.
Terkait pengajuan pembangunan tanggul pihak pimpinan perusahaan PT. TSIKK sudah menerima surat dari Pemerintah Desa Cikande.
“Surat tersebut sudah kami ajukan kepada bos perusahaan namun dari pihak perusahaan belum bisa memberikan jawaban yang baik, di karenakan perusahaannya sedang kolep, ” Ucap HRD PT. TSIKK Yosep.
Ditempat terpisah Sahantono selaku perwakilan dari pihak perusahaan PT. SDP, saat di temui Formasi Cikoja dan rekan awak media di ruang kerjanya mengatakan, bahwa selama ini pihak kami selalu ada komunikasi dengan pemerintah Desa dan perusahaan yang lain.
Salah satunya perusahaan PT. TSIKK dan PT. Frans Putratex, ada rencana dari ketiga perusahaan untuk mendatangi tempat kediaman Ustadz Supriyatna di Ponpes Al-Jauhariyah, rencana pada hari Selasa Tgl. 16-03-2021.
Lanjutnya, kami sering mengadakan rapat bersama perusahaan PT. Frans Putratex dan PT. TSIKK , untuk membahas tanggul yang akan direncanakan hanya saja, dalam rapat tersebut kami tidak memberitahu kepada Formasi Cikoja.
Namun adanya kedatangan Formasi Cikoja ke perusahaan, yang masih memperjuangkan warga Cibeureum dan Ponpes Salafi Al-Jauhariyah dalam upaya membangun Tanggul, kami selaku pihak perusahaan akan membantu bersama memperjuangkan warga dan pondok pesantren. “Dirinya juga mengatakan bahwa perusahaannya siap membantu pondok pesantren dan penanggulan anak sungai. Tukasnya.( Red )