*Labuan Bajo* – Mcbrnews
Presiden Joko Widodo berhasil menyatukan ASEAN dengan menyepakati ASEAN sebagai Epicentrum of Growth pada KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Presiden Jokowi ingin ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global, tidak hanya berkontribusi bagi stabilitas keamanan semata, ASEAN harus mampu menjaga pertumbuhan ekonomi.
“Mari kita bergandengan erat menyusun agenda bersama, untuk memastikan kawasan ini terus menjadi Epicentrum of Growth dan pusat ekonomi global,” ungkap Presiden Jokowi saat KTT ASEAN ke-42, di Labuan Bajo NTT, Jumat (12/5).
Hal tersebut didukung potensi ekonomi kawasan ASEAN yang sangat besar, disertai perekonomian yang tumbuh di atas rata-rata dunia, dan sedang masuk dalam masa bonus demografi, dengan jumlah masyarakat kelas menengah yang akan terus meningkat hingga 65% pada 2030.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa strategi ke depan. Pertama, perlunya mengonsolidasikan respon bersama untuk menyikapi ekonomi global. Kedua, kolaborasi dalam penyusunan Agenda ASEAN tahun 2045. Ketiga, mendorong kerja sama konkret dan inklusif di kawasan Indo-Pasifik, termasuk melalui dukungan dalam ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) di September 2023 mendatang.
“Kemitraan dan kolaborasi dunia usaha dan Pemerintah harus semakin diperkuat agar terus memastikan kawasan ini menjadi Epicentrum of Growth,” pungkas Presiden Jokowi.
ASEAN sepakat terus berupaya mengimplementasikan transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara diperkuat, imbuh Presiden Jokowi
Penerapan transaksi mata uang lokal sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, negara kawasan Asia Tenggara menjadi kuat dan mandiri” tambah presiden.
Pada kesempatan yang berbeda, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan ASEAN akan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada 2045 mendatang.
Arsjad menilai berbagai proses ke arah tersebut akan disusun dalam sebuah roadmap demi mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan yang berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar, seperti memperkuat sentralitas, memanfaatkan solusi inovatif, hingga memberikan advokasi inklusivitas bagi peningkatan ketahanan wilayah.
“ASEAN-BAC bersama para mitra terus berinovasi dalam penyusunan roadmap sehingga akan mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, dan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada 2045,” ujar Arsjad.
Selain itu, Arsjad menjelaskan bahwa pemerintah mewakili sektor bisnis regional, ASEAN-BAC terus berupaya menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif bagi siapa pun untuk terus bertumbuh bersama.